Kamis, 15 Desember 2011

Resensi Novel Metropop


XX
Penulis : AR Arisandi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tahun : September 2007
Tebal Buku : 216 hal
Genre : Metropop

Sinopsis Cerita
"Aku tidak sabar menunggu hari-hari saat kita bisa menghabiskan pagi dengan melihat anak-anak kita tumbuh, dan menikmati senja dengan melihat matahari terbenam. XX."

Selama bertahun-tahun sejak kejadian ‘tragedi lingerie’ Liana selalu mendapat sms dari seseorang yang menamakan dirinya XX.

Hingga pada acara reuni yang kesekian, Liana menceritakan pada Donna, Putri dan Mela yang terlibat dalam ‘tragedi lingerie’. Kecurigaan demi kecurigaan justru mengarah pada suami dari ketiga sahabatnya itu. Apalagi salah satu dari suami mereka turut menyaksikan ‘tragedi lingerie’. Situasi menegang diantara para pasangan kecuali Donna dengan suaminya yang tetap dingin seperti biasa.

Tapi itu tak berlangsung lama ketika suami Donna, Archie yang merupakan tersangka ketiga mengajukan diri untuk menyelidiki kasus Liana dengan XX. Donna terbakar api cemburu. Apa artinya dia mulai mencintai suaminya?

Kelebihan
-Cukup menarik mengingat jarang sekali novel genre metropop yang mengetengahkan sesuatu yang mengandung misteri.
-Cerita mengalir dan membuat penasaran pembaca. Apalagi dengan akhir cerita yang begitu mengejutkan buku ini cukup memuaskan dahaga para pembaca yang menyukai cerita berbau misteri meski dalam tataran ringan.
-Ada penyelesaian yang cerdas membuat pembaca ternganga.

Kelemahan
-Kemunculan Hans seperti dipaksakan. Baik sebagai pelampiasan Donna dan juga saat tiba-tiba Archie mengajukan Hans sebagai tersangka pula.
-Untuk desain sampul kurang menarik, meski “don’t jugde book by it’s cover”. Tapi tetap saja kesan pertama itu yang akan menggoda orang untuk menyentuhnya.

Kesimpulan
Secara keseluruhan bagus, memberi kesan beda pada metropop yang telah ada. Hanya berkutat pada percintaan, perselingkuhan yang berakhir bahagia selamanya. Ada aspek psikologis yang mempengaruhi para tokoh hingga masing-masing punya rahasia yang pada akhirnya terbongkar satu-persatu dan terselesaikan dengan baik.

Saran
-tokoh Hans dimatangkan lagi, perannya sudah bagus tapi kurang masuk saja.
-Sampulnya dibuat lebih menarik.
 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar